Friday, June 7, 2013

Iman itu adalah keyakinan yang (you just know it for sure)

Dalam sebulan terakhir ini saya mengalami dua hal yang membuat saya cukup bangga dengan diri saya. Narsis ? no, lebih kepada meningkatkan kepercayaan diri. Berangkat dari pemahaman ketika mengikuti sebuah seminar yang membahas tentang keajaiban rejeki.

Disana saya melihat si pembicara itu terkesan begitu sombongnya, namun dia bilang. ini bukan sombong, tapi iman. jika anda mengikuti dan melakukan semua yang saya berikan di seminar saya. maka Insya Allah, saya jamin anda pasti sukses. ini bukan sombong tetapi iman, karena saya sudah membuktikannya berkali-kali.
mungkin kata-katanya tidak persis sama, tapi paling tidak yang saya ingat demikian :P



Saya sangat kagum dengan pembicara ini, dia begitu percaya dirinya. Dan saya mulai mencoba mengaplikasikannya kedalam tindakan saya. Yang pertama adalah, saya sedang kecewa dengan income saya. Dan saya memutuskan untuk apply disana sini. dari 75 lamaran yang dikirim saya mendapatkan +/- 8 panggilan, dari 8 panggilan 5 diantaranya saya datangi dan dari 5 interview saya belajar bahwa betul ilmu sales and marketing, orang itu are very predictable, baik lawan bicara itu customer atau orang yang interview. pertanyaan yang dia berikan pasti sudah bisa kita prediksi dari sekian banyak pilihan tinggal kita siapkan jawaban-jawabannya yang mengesankan sesuai dengan keinginan si penanya. dari 4 penolakan saya berhasil close deal 1 orang yang tertarik recruit saya. karena saya sudah belajar menjawab pertanyaan dan menyiapkannya. belajar dari 4 penolakan sebelumnya. Dan entah kenapa saya merasa yakin saja saya bisa meyakinkan orang ini.

Yang kedua, ada program training the trainer dari tempat kerja. dan darisana akan diseleksi siapa yang berhak ikut. Saya ulang-ulang presentasi yang telah saya racik selama dua hari. di jalan pegi ke kantor, di jalan pulang kekantor, dirumah, di waktu senggang, di waktu tidur, presentasi sama anak yang baru berumur 1 tahun, sama kaca, sama istri, etc.

Hingga pada hari waktunya tiba presentasi. Grogi saya menurun drastis. ada rasa sedikit grogi tetapi lebih banyak rasa percaya diri. Dan semuanya berjalan lancar hanya ada beberapa point yang perlu diperbaiki, seperti intonasi, kekerasan suara dan kejelasan suara, serta penguasaan panggung. tapi most of all semua materi yang ada dipikiran tersampaikan cukup baik, dan hasilnya lolos seleksi. Entah kenapa merasa yakin saja pasti lolos seleksi, sama seperti cerita interview sebelumnya.

Akhirnya tiba pada suatu kesimpulan, latihan dan pengulangan serta pembelajaran by praktek itu membuat kita lebih percaya diri, dan yang terpenting menimbulkan keyakinan. ketika kita yakin, sebetulnya tanpa diberitahu pun kita sudah tahu hasilnya. inilah yang disebut iman menurut saya.


No comments:

Post a Comment

input your positive comment or insight from the post.

Status Blog