Wednesday, February 6, 2013

Cara membahagiakan diri ketika banjir, macet, hujan dan lelah.


6 February 2013 lalu jakarta diguyur hujan besar kurang lebih 2-3 jam. Di hari yang sama juga terjadi demo buruh di seputaran Kuningan, dan bundaran HI. Merupakan tantangan tersendiri bagi warga Jakarta yang bekerja di daerah Gatot Subroto, Kuningan, dan Sudirman untuk menguji kesabaran.



Saya termasuk salah satu yang mengalaminya, ketika kicauan di twitter disusul kicauan rekan kerja di kantor mengatakan bahwa depan gedung KPK sudah Tergenang air yang cukup tinggi, hingga saya memastikan di beberapa situs berita online terupdate. Dan memang benar, saat itu tepat jam pulang kantor. Karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan saya menunggu di kantor hingga pukul 18.30 dan akhirnya memutuskan untuk segera kembali ke tempat biasa saya berkumpul dengan keluarga.Home sweet home pikir saya.

Namun kenyataan terkadang tidak seindah harapan (big drama).
Baru jalan tidak sampai 2 km dari kantor, saya terjebak macet di daerah hotel denpasar. pas di pertigaan jl. denpasar akhirnya saya menemukan penyebab macet. ada genangan setinggi 20 cm. namun karena macet, security hotel sempat memberitahukan untuk ke kiri. asumsi saya ambil jalur sebelah kiri. karena kalau saya belok kiri itu sama aja saya kembali ke kantor.

Setelah saya ambil kiri, ternyata air menggenang lebih dalam. saya lihat mobil sedan masih melaju, asumsi saya adalah kalau motor bebek pastilah lebih tinggi dari mobil sedan, kalau sedan lewat bebek lewat lah. biasa berenang juga-an bebek. setelah menerobos sejauh 10 meter diantara kemacetan, hujan gerimis, serta keringat disekujur tubuh karena memakai baju hujan yang anti air baik dari luar maupun dalam.

Semakin lama semakin dalam. hingga saya melihat pengendara motor pada mulai melipir ke trotoar maupun masuk halaman hotel.

Namun karena sudah ramai, dan tidak ada tempat mangkal kecuali di depan balai kartini. Ane teroboslah sampai sana.. depan ane ada karimun, dia lewat aja santai ga mati. ane ikutin terobos, tidak sampai 3 meter, sudah kehabisan nafas dan mesin mati juga akhirnya. dorong deh sampai tepian, dinyalain,... eh bisa.. di geber keluar asap putih. syukurlah ga perlu bongkar mesin. bari istirahat depan kartini, mau lanjutin perjalanan... pas ngelihat ke arah gatsu.. walahhh ini mana dia jalanannya... air semua.. dan lebih dalam dari sebelumnya sepertinya. Namun ada beberapa motor nerobos, dan sedan juga nerobos. harusnya masih bisa nihh.. hajar bleh sambil berdoa moga jangan sampai mati lagi.

akhirnya sambil geber sana sini, berhasil juga lewat sampai putaran balik bawah jembatan ke arah gatsu-slipi. jalanan macet dan padat banget. bahkan cenderung berhenti. tiba2 motor yang lagi langsam mati. tak coba nyalain lagi, sebentar mati lagi di tengah kemacetan, dan sauna alamiah dari jas ujan. akhirnya dorong motor dari jalur paling kanan ke jalur paling kiri diiringi senandung klakson yang saling bersahutan.

Ditambah dengan kebelet pipis.. lengkap sudah.. akhirnya saya memutuskan untuk melipir, membuang air berlebih dari kantung kemih saya. lalu memutuskan untuk membongkar sendiri body motor bebek yang telah menemani saya selama 4 tahun lebih berkendara.

tidak disangka ternyata skrup / mur / baut-nya banyak sekali saya hitung ada 20 baut yang perlu saya buka, hanya untuk menemukan busi. dan memerlukan waktu hingga 1 jam sendiri. Setelah busi dikeringkan, motor di starter, langsung tokcer kembali. Waktu sudah menunjukkan 10 malam. namun kepadatan lalu lintas tidak berkurang.

Hal yang saya lakukan adalah, fokus pada nafas dan berpikir positif. semudah itu.
Memperhatikan nafas sambil berhitung, hanya memperhatikan, tidak mengatur nafas, tidak memaksa untuk menghirup dalam, atau menahan nafas.. hanya memperhatikan dan menyadari saat ini. saat sekarang. Sambil berkata kepada diri sendiri, saat ini saya sedang bernafas.


Fokus mempengaruhi perasaan, ketika kita fokus pada keluhan, mood semakin buruk, dan fokus pun semakin berlipat ganda. Namun ketika kita fokus pada nafas, fokus kita lebih positif, tubuh lebih tenang, pikiran tidak terlalu panas, emosi lebih terkendali, bahkan kita merasa bersyukur masih dilimpahi udara yang bisa kita nikmati disekitar kita. kalau ga ada udara 5 menit saja, kita sudah masuk RS.

Ya itulah cara mudah simple dan bisa dilakukan berulang kali ketika saya mengalami macet, banjir, hujan, hal-hal lain yang serupa yang tidak kita harapkan. ubahlah fokus anda, maka takdir anda akan berubah, anda menjadi lebih bahagia.



No comments:

Post a Comment

input your positive comment or insight from the post.

Status Blog